Latar
Belakang
Sumber
daya alam yang ada di dunia semuanya ditujukan kepada kemakmuran manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka jumlah manusia pun bertambah dengan
pesat dan teknologi semakin meningkat. Dalam hal ini tentunya pemenuhan
kebutuhan manusia juga semakin meningkat.
Fauna
dan flora baik di darat maupun di lautan semuanya diekploitasi demi pemenuhan
kebutuhan manusia. Jenis kerang ini juga salah satu contohnya. Kerang ini
dieksploitasi secara berlebihan sehingga sekarang keberadaannya terancam punah.
Kerang ini selain dapat dikonsumsi, cangkangnya juga dijadikan souvenir.
Jenis
kerang ini juga memiliki cirri-ciri tertentu, cara hidup, cara makan, bentuk
tubuh, corak cangkang, habitat, dan lain-lain. Oleh karena itu makalah ini
disusun untuk menjelaskan mengenai kerang ini, Hippopus porcellanus, ditinau dari aspek bioekologinya dan
konservasinya.
Tujuan
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai Hippopus porcellanus ditinjau dari aspek bioekologinya dan
konservasinya.
Konservasi Hippopus porcellanus
Keanekaragaman hayati di wilayah
pesisir dan laut meliputi keanekaragaman hayati dan nilai manfaatnya baik
secara ekonomis, sosial, budaya, dan estetika perlu memperoleh perhatian
perhatian serius agar strategi pengelolaan keanekaragaman hayati pesisir dan
laut sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pengembangan dan pengelolaan Kawasan konservasi perairan
merupakan bagian dari upaya pengelolaan atau konservasi ekosistem. Apabila
ditinjau berdasarkan tipe ekosistem yang dimiliki, kawasan konservasi perairan
dapat meliputi : kawasan konservasi perairan air tawar, perairan payau atau
perairan laut. (KKL). Dalam pengembangannya, kawasan konservasi perairan di wilayah
laut yang dikembangkan oleh pemerintah daerah sering disebut sebagai Kawasan
Konservasi Laut Daerah (KKLD).
Secara umum, tujuan dari rencana Pengelolaan KKLD adalah
untuk konservasi habitat dan proses-proses ekologi, dan perlindungan nilai
sumberdaya sehingga kegiatan perikanan, pariwisata dan penelitian, pendidikan
dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Segenap tujuan dapat diselesaikan
melalui pengelolaan program yang aktif dan tepat guna yang mengarah kepada
pemanfaatan sumberdaya hayati di wilayah pesisir dan laut yang berkelanjutan.
Moluska
ialah sebuah grup binatang bertubuh lunak, tanpa tulang belakang (avertebrata)
yang secara khas mempunyai kepala anterior, kaki ventral dan massa visera
dorsal. Massa visera diselubungi oleh sebuah mantel yang sering mengeluarkan
sekresi cangkang berkapur. Semua moluska dengan pengecualian jenis kerang,
mempunyai radula, organ pencernaan yang unik untuk mengumpulkan makanan.
Moluska sangat beragam dalam bentuk, berkisar antara yang berbentuk cacing,
aplacophra sampai pada yang berbentuk cumi-cumi, gurita (cephalopoda) dan
tentang jumlah jenisnyam tercatat paling sedikit 60.000 jenis dari seluruh
dunia. Mereka menempati habitat yang berbeda, terbentang dari laut, melalui
sungai dan danau ke darat. Beberapa jenis moluska adalah anggota dominan
dikomunitas padang lamun dan dikonsumsi sebagai makanan oleh manusia. Filum
Moluska hidup terbagi menjadi 7 kelas yaitu :
- Aplacophora : sebuah grup kecil dari
binatang menyerupai cacing, tanpa cangkangm kira-kira 300 jenis terdapat
dilaut didunia.
- Polyplacophora
(khiton)
: binatang mempunyai tubuh pipih dan delapan katup cangkang, kira-kira 800
jenis di laut didunia.
- Monoplacophora : binatang mempunyai “limpet”
dengan organ ganda yang mempertahankan ciri-ciri primitif. Kurang dari 20
jenis diketahui dari laut dalam di dunia.
- Gastropoda
(keong, lintah bulan, dll) : binantang secara khas mempunyai cangkang tunggal
terpilin, kepala menonol yang dilengkap dengan mata dan sungut. Lintah
bulan kehilangan cangkang nya pada waktu metamorfosa. Kira-kira 40.000
jenis yang telah diketahui dari laut, air tawar dan darat dari seluruh
dunia.
- Cephalopoda
(cumi-cumi, gurita dan notilus): binatang mempunyai lingkaran sungut disekeliling
kepala, mata dan orak berkembang baik. Kira-kira 3000 jenis terdapat
dilaut didunia.
- Bivalvia
(kijing, tiram dan kepah): binatang mempunyai dua katup cangkang, satu pada tiap
sisi tubuhnya. Grup kedua terbesar dari moluska, kira-kira 10.000 jenis
terdapat di laut dan air tawar didunia.
- Scaphopoda
(keong gading):
binatang mempunyai cangkang berbentung tabung seperti gading yang hidup
membenamkan diiri ddidalam pasir; kira-kira 500 jenis telah diketahui dari
laut didunia.
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Order
: Veneroida
Family
:
Tridacnidae
Genus
:
Hippopus
Taxon
: Hippopus Porcellanus
Rosewater, 1982
Lingkungan Alam
Mendiami terumbu karang yang dangkal berpasir dan daerah
reruntuhan dekat rataan terumbu. Rentang temperatur 72-83 ° F (22-28 ° C).
Mirip dengan Hippopus hippopus dan Tridacna derasa, namun
memiliki cangkang lebih tipis dan halus. Kerang ini dikonsumsi dan cangkangnya
biasa dijadikan souvenir.
Ekologi
Hippopus porcellanus adalah
jenis kima
kerang yang adalah yang ditemukan pada terumbu karang Indo-Pasifik sebagai bentik di perairan dangkal. Mereka bersimbiosis dengan alga fotosintetik, dinoflagellata (Symbiodinium) yang tumbuh di jaringan mantelnya Mereka Sessile di usia dewasa.
Pada siang hari, kima membesar sehingga mantel ganggang mereka menerima sinar
matahari yang mereka butuhkan untuk fotosintesis sedangkan pigmen warna
melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV. Mereka
mendapatkan sebagian besar (70-100%) gizi mereka dari ganggang dan sisanya dari
filter makan. Bila terganggu, kerang menutup
cangkangnya. Ada yang berpendapat bahwa kima ini berbahaya bagi penyelam yang terjebak atau
terluka di antara cangkang menutup tapi sebenarnya tidak karena kima ini
bergerak lambat dalam menutup katupnya/cangkangnya. Oleh karena itu kima ini
mudah ditangkap dan mengalami overfishing.
Ukuran
cangkangnya dapat mencapai 35 cm, bentuknya globose shape. Katup/cangkangnya
tidak seberat dan setebal Hippopus
hippopus dimana ukurannya hanya kurang dari 20cm.
Hippopus porcellanus
Tridacna memiliki dua katup (kerang),
seperti kerang biasanya. Perbedaan utama antara kerang biasa dan tridacnids
adalah adanya zooxanthellae. Mantel dari kerang meningkatkan luas permukaan
yang tersedia untuk eksposur terhadap cahaya. Mantel ini merupakan perpanjangan
dari dan exhalent sifon inhalansia dan juga disebut sebagai jaringan siphonal.
Mantel ini berisi sebagian besar zooxanthellae serta sel tetap disebut
iridophores yang mengandung pigmen. Pigmen ini terutama dalam kisaran warna
biru untuk coklat atau hijau kuning. Kombinasi pigmen dan mereka adalah alasan
untuk berbagai warna dan pola yang ditemukan dalam kerang. Fungsi utama pigmen
adalah untuk melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV.
Jika kerang tidak menerima intensitas cahaya yang tepat dan
berkualitas, mereka akan kehilangan warna-warna cerah mereka. Hal ini dapat
terjadi sangat cepat. Ketika mereka kehilangan warna-warna cerah, warna cokelat
zooxanthellae menjadi terlihat. Kecuali kondisi ditingkatkan segera,
zooxanthellae dapat mulai menghilang juga, dan kerang akan berlangsung pada
warna cokelat keputihan. Kondisi ini disebut pemutihan dan jika ini terjadi, maka
akan menyebabkan kematian. Pencahayaan yang tidak tepat tidak selalu
menyebabkan pemutihan. Kima Dikelantang telah dilaporkan di bawah lampu halida
logam intens. Pencahayaan ini biasanya ideal, tetapi pemutihan masih mungkin
terjadi saat yodium telah habis. Kebanyakan kerang memenuhi kebutuhan gizi
mereka dengan filter makan dan menyerap senyawa organik terlarut dari air.
Reproduksi dan Pertumbuhan
Ketika Tridacnid kima pertama mencapai kematangan seksual, kima
jantan dan kemudian menjadi banci simultan sekitar satu tahun kemudian. Hal ini
membuat tridacnids protandric. Kima mencapai kematangan seksual penuh pada
sekitar 5 sampai 7 tahun menurut Reef Aquarium Volume Satu. Tapi, menurut The
Secret Of The Giant Clam oleh Annie Mercier dan Jean-Francois Hamel yang
kematangan seksual dicapai dalam 3 sampai 5 tahun. Setiap spesies matang pada
usia yang berbeda. Beberapa kerang menjadi seksual dewasa sebagai jantan dalam
waktu dua tahun dan kemudian secara bertahap mendapatkan gonad betina.
Meskipun kerang memiliki organ kelamin betina dan jantan
pada saat jatuh tempo, pelepasan sperma dan telur yang terpisah. Hal ini untuk
mencegah pembuahan diri sendiri, meskipun tidak dijamin untuk melakukannya.
Biasanya, sperma dilepaskan pertama dan kemudian telur.
Pertumbuhan selama tahun pertama relatif lambat. Setelah
tahun pertama, pertumbuhan meningkat pesat untuk mencapai ukuran lebih besar.
Tridacnids dapat hidup selama 8 sampai 200 tahun tergantung pada spesies menurut
Reef Aquarium Volume Satu. Namun, hanya 20 sampai 100 tahun menurut The Secret
Of The Giant Clam oleh Annie Mercier dan Jean-Francois Hamel.
Hippopus
porcellanus , china atau porselin kerang. Jenis ini memiliki
kulit halus dari H. hippopus dan umumnya mencapai <50 cm
shell. Penyaluran alamiah dari spesies ini adalah Indonesia bagian timur,
selatan Filipina, Palau, dan Papua Nugini. ini telah dibudidayakan di Pulau,
Filipina dan Indonesia, tetapi tetap menjadi spesies langka. Dr Braley
mengambil foto ini induk dikumpulkan dari terumbu di sekitar Pulau Barrang
Lompo, Jadi. Sulawesi, Indonesia pada pertengahan 90an.
Keterangan:
Hippopus hippopus : ___________
Hippopus porcellanus : - - - - - - - - - -
Status dalam CITES
RedList
2000:
Lower Risk – conservation dependent (LR/cd – )
Wells, S. RedList 1996: Lower Risk – conservation dependent (LR/cd –
)
Wells, S. RedList 1994: Lower Risk – conservation dependent (I)
RedList 1990:
Indeterminate
– Endangered, Vulnerable or Rare (Id)
Upaya Konservasi yang Dilakukan
Adapun usaha yang dilakukan dalam konservasi Hippopus
porcellanus. Ialah antara lain menetapkan satwa ini dalam kelompok satwa
yang terancam punah dan telah terdaftar dalam IUCN dan dalam situs CITES dengan
status Lower Risk. Usaha lainnya yaitu dengan adanya pengawasan dalam
eksploitasi biota laut. Dan upaya-upaya penangkaran atau pembudidayaan untuk
membantu perbanyakan jumlah spesies ini.
Biota yang dilindungi adalah :
jenis-jenis mahluk hidup yang dilindungi, baik yang berada di darat maupun yang
berada di laut.
Mengapa dilindungi :
•
Sulit berkembang biak
•
Populasinya menurun drastic
•
Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu
•
Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat
Dasar-dasar peraturan
a. UU Kehati No. 5 Tahun 1994
Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya
daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang
merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies,
antara spesies dengan ekosistem
b. UU Konservasi No. 5 Tahun 1990 :
Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan,
memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin,
dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.
100.000.000 (Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Kesimpulan
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Hippopus
porcellanus tergolong jenis hewan yang terancam punah dan perlu
dilestarikan. Kerang ini hidup pada suhu 26-28oC, cangkangnya lebih
tipis daripada cangkang Hippopus hippopus
dan ukurannya ketika dewasa dapat mencapai 35cm, dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar