Minggu, 28 Juli 2013

Hippopus porcellanus


Latar Belakang
            Sumber daya alam yang ada di dunia semuanya ditujukan kepada kemakmuran manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, maka jumlah manusia pun bertambah dengan pesat dan teknologi semakin meningkat. Dalam hal ini tentunya pemenuhan kebutuhan manusia juga semakin meningkat.
            Fauna dan flora baik di darat maupun di lautan semuanya diekploitasi demi pemenuhan kebutuhan manusia. Jenis kerang ini juga salah satu contohnya. Kerang ini dieksploitasi secara berlebihan sehingga sekarang keberadaannya terancam punah. Kerang ini selain dapat dikonsumsi, cangkangnya juga dijadikan souvenir.
            Jenis kerang ini juga memiliki cirri-ciri tertentu, cara hidup, cara makan, bentuk tubuh, corak cangkang, habitat, dan lain-lain. Oleh karena itu makalah ini disusun untuk menjelaskan mengenai kerang ini, Hippopus porcellanus, ditinau dari aspek bioekologinya dan konservasinya.

Tujuan
            Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai Hippopus porcellanus ditinjau dari aspek bioekologinya dan konservasinya.

Konservasi Hippopus porcellanus
Keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan laut meliputi keanekaragaman hayati dan nilai manfaatnya baik secara ekonomis, sosial, budaya, dan estetika perlu memperoleh perhatian perhatian serius agar strategi pengelolaan keanekaragaman hayati pesisir dan laut sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pengembangan dan pengelolaan Kawasan konservasi perairan merupakan bagian dari upaya pengelolaan atau konservasi ekosistem. Apabila ditinjau berdasarkan tipe ekosistem yang dimiliki, kawasan konservasi perairan dapat meliputi : kawasan konservasi perairan air tawar, perairan payau atau perairan laut. (KKL). Dalam pengembangannya, kawasan konservasi perairan di wilayah laut yang dikembangkan oleh pemerintah daerah sering disebut sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).
Secara umum, tujuan dari rencana Pengelolaan KKLD adalah untuk konservasi habitat dan proses-proses ekologi, dan perlindungan nilai sumberdaya sehingga kegiatan perikanan, pariwisata dan penelitian, pendidikan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Segenap tujuan dapat diselesaikan melalui pengelolaan program yang aktif dan tepat guna yang mengarah kepada pemanfaatan sumberdaya hayati di wilayah pesisir dan laut yang berkelanjutan.
Moluska ialah sebuah grup binatang bertubuh lunak, tanpa tulang belakang (avertebrata) yang secara khas mempunyai kepala anterior, kaki ventral dan massa visera dorsal. Massa visera diselubungi oleh sebuah mantel yang sering mengeluarkan sekresi cangkang berkapur. Semua moluska dengan pengecualian jenis kerang, mempunyai radula, organ pencernaan yang unik untuk mengumpulkan makanan. Moluska sangat beragam dalam bentuk, berkisar antara yang berbentuk cacing, aplacophra sampai pada yang berbentuk cumi-cumi, gurita (cephalopoda) dan tentang jumlah jenisnyam tercatat paling sedikit 60.000 jenis dari seluruh dunia. Mereka menempati habitat yang berbeda, terbentang dari laut, melalui sungai dan danau ke darat. Beberapa jenis moluska adalah anggota dominan dikomunitas padang lamun dan dikonsumsi sebagai makanan oleh manusia. Filum Moluska hidup terbagi menjadi 7 kelas yaitu :
  • Aplacophora : sebuah grup kecil dari binatang menyerupai cacing, tanpa cangkangm kira-kira 300 jenis terdapat dilaut didunia.
  • Polyplacophora (khiton) : binatang mempunyai tubuh pipih dan delapan katup cangkang, kira-kira 800 jenis di laut didunia.
  • Monoplacophora : binatang mempunyai “limpet” dengan organ ganda yang mempertahankan ciri-ciri primitif. Kurang dari 20 jenis diketahui dari laut dalam di dunia.
  • Gastropoda (keong, lintah bulan, dll) : binantang secara khas mempunyai cangkang tunggal terpilin, kepala menonol yang dilengkap dengan mata dan sungut. Lintah bulan kehilangan cangkang nya pada waktu metamorfosa. Kira-kira 40.000 jenis yang telah diketahui dari laut, air tawar dan darat dari seluruh dunia.
  • Cephalopoda (cumi-cumi, gurita dan notilus): binatang mempunyai lingkaran sungut disekeliling kepala, mata dan orak berkembang baik. Kira-kira 3000 jenis terdapat dilaut didunia.
  • Bivalvia (kijing, tiram dan kepah): binatang mempunyai dua katup cangkang, satu pada tiap sisi tubuhnya. Grup kedua terbesar dari moluska, kira-kira 10.000 jenis terdapat di laut dan air tawar didunia.
  • Scaphopoda (keong gading): binatang mempunyai cangkang berbentung tabung seperti gading yang hidup membenamkan diiri ddidalam pasir; kira-kira 500 jenis telah diketahui dari laut didunia.
Klasifikasi
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Mollusca
Class                :  Bivalvia
Order               :  Veneroida
Family             :  Tridacnidae
Genus              :  Hippopus
Taxon              :  Hippopus Porcellanus Rosewater, 1982

Lingkungan Alam
Mendiami terumbu karang yang dangkal berpasir dan daerah reruntuhan dekat rataan terumbu. Rentang temperatur 72-83 ° F (22-28 ° C). Mirip dengan Hippopus hippopus dan Tridacna derasa, namun memiliki cangkang lebih tipis dan halus. Kerang ini dikonsumsi dan cangkangnya biasa dijadikan souvenir.

Ekologi
Hippopus porcellanus adalah jenis kima kerang yang adalah yang ditemukan pada terumbu karang Indo-Pasifik sebagai bentik di perairan dangkal. Mereka bersimbiosis dengan alga fotosintetik, dinoflagellata (Symbiodinium) yang tumbuh di jaringan mantelnya Mereka Sessile di usia dewasa. Pada siang hari, kima membesar sehingga mantel ganggang mereka menerima sinar matahari yang mereka butuhkan untuk fotosintesis sedangkan pigmen warna melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV. Mereka mendapatkan sebagian besar (70-100%) gizi mereka dari ganggang dan sisanya dari filter makan. Bila terganggu, kerang menutup cangkangnya. Ada yang berpendapat bahwa kima ini  berbahaya bagi penyelam yang terjebak atau terluka di antara cangkang menutup tapi sebenarnya tidak karena kima ini bergerak lambat dalam menutup katupnya/cangkangnya. Oleh karena itu kima ini mudah ditangkap dan mengalami overfishing.
Ukuran cangkangnya dapat mencapai 35 cm, bentuknya globose shape. Katup/cangkangnya tidak seberat dan setebal Hippopus hippopus dimana ukurannya hanya kurang dari 20cm.
Hippopus porcellanus
Tridacna memiliki dua katup (kerang), seperti kerang biasanya. Perbedaan utama antara kerang biasa dan tridacnids adalah adanya zooxanthellae. Mantel dari kerang meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk eksposur terhadap cahaya. Mantel ini merupakan perpanjangan dari dan exhalent sifon inhalansia dan juga disebut sebagai jaringan siphonal. Mantel ini berisi sebagian besar zooxanthellae serta sel tetap disebut iridophores yang mengandung pigmen. Pigmen ini terutama dalam kisaran warna biru untuk coklat atau hijau kuning. Kombinasi pigmen dan mereka adalah alasan untuk berbagai warna dan pola yang ditemukan dalam kerang. Fungsi utama pigmen adalah untuk melindungi kerang terhadap cahaya yang berlebihan dan radiasi UV.
Jika kerang tidak menerima intensitas cahaya yang tepat dan berkualitas, mereka akan kehilangan warna-warna cerah mereka. Hal ini dapat terjadi sangat cepat. Ketika mereka kehilangan warna-warna cerah, warna cokelat zooxanthellae menjadi terlihat. Kecuali kondisi ditingkatkan segera, zooxanthellae dapat mulai menghilang juga, dan kerang akan berlangsung pada warna cokelat keputihan. Kondisi ini disebut pemutihan dan jika ini terjadi, maka akan menyebabkan kematian. Pencahayaan yang tidak tepat tidak selalu menyebabkan pemutihan. Kima Dikelantang telah dilaporkan di bawah lampu halida logam intens. Pencahayaan ini biasanya ideal, tetapi pemutihan masih mungkin terjadi saat yodium telah habis. Kebanyakan kerang memenuhi kebutuhan gizi mereka dengan filter makan dan menyerap senyawa organik terlarut dari air.

Reproduksi dan Pertumbuhan
Ketika Tridacnid kima pertama mencapai kematangan seksual, kima jantan dan kemudian menjadi banci simultan sekitar satu tahun kemudian. Hal ini membuat tridacnids protandric. Kima mencapai kematangan seksual penuh pada sekitar 5 sampai 7 tahun menurut Reef Aquarium Volume Satu. Tapi, menurut The Secret Of The Giant Clam oleh Annie Mercier dan Jean-Francois Hamel yang kematangan seksual dicapai dalam 3 sampai 5 tahun. Setiap spesies matang pada usia yang berbeda. Beberapa kerang menjadi seksual dewasa sebagai jantan dalam waktu dua tahun dan kemudian secara bertahap mendapatkan gonad betina.
Meskipun kerang memiliki organ kelamin betina dan jantan pada saat jatuh tempo, pelepasan sperma dan telur yang terpisah. Hal ini untuk mencegah pembuahan diri sendiri, meskipun tidak dijamin untuk melakukannya. Biasanya, sperma dilepaskan pertama dan kemudian telur.
Pertumbuhan selama tahun pertama relatif lambat. Setelah tahun pertama, pertumbuhan meningkat pesat untuk mencapai ukuran lebih besar. Tridacnids dapat hidup selama 8 sampai 200 tahun tergantung pada spesies menurut Reef Aquarium Volume Satu. Namun, hanya 20 sampai 100 tahun menurut The Secret Of The Giant Clam oleh Annie Mercier dan Jean-Francois Hamel.
Hippopus porcellanus , china atau porselin kerang. Jenis ini memiliki kulit halus dari H. hippopus dan umumnya mencapai <50 cm shell. Penyaluran alamiah dari spesies ini adalah Indonesia bagian timur, selatan Filipina, Palau, dan Papua Nugini. ini telah dibudidayakan di Pulau, Filipina dan Indonesia, tetapi tetap menjadi spesies langka. Dr Braley mengambil foto ini induk dikumpulkan dari terumbu di sekitar Pulau Barrang Lompo, Jadi. Sulawesi, Indonesia pada pertengahan 90an.
Keterangan:
Hippopus hippopus     : ___________                      
Hippopus porcellanus : - - - - - - - - - -

Status dalam CITES
RedList 2000: Lower Risk – conservation dependent (LR/cd – )
Wells, S. RedList 1996: Lower Risk – conservation dependent (LR/cd – )
Wells, S. RedList 1994: Lower Risk – conservation dependent (I) RedList 1990:
Indeterminate – Endangered, Vulnerable or Rare (Id)

Upaya Konservasi yang Dilakukan
Adapun usaha yang dilakukan dalam konservasi Hippopus porcellanus. Ialah antara lain menetapkan satwa ini dalam kelompok satwa yang terancam punah dan telah terdaftar dalam IUCN dan dalam situs CITES dengan status Lower Risk. Usaha lainnya yaitu dengan adanya pengawasan dalam eksploitasi biota laut. Dan upaya-upaya penangkaran atau pembudidayaan untuk membantu perbanyakan jumlah spesies ini.
Biota yang dilindungi adalah : jenis-jenis mahluk hidup yang dilindungi, baik yang berada di darat maupun yang berada di laut.
Mengapa dilindungi :
• Sulit berkembang biak
• Populasinya menurun drastic
• Ancaman manusia yang mengeksploitasi berlebihan, contoh : Telur Penyu
• Ancaman manusia dari pembukaan lahan/penyempitan habitat

Dasar-dasar peraturan
a.    UU Kehati No. 5 Tahun 1994 Keanekaragaman diantara mahkluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem
b.  UU Konservasi No. 5 Tahun 1990 : Barang siapa yang mengambil, memiliki, membunuh, melukai, menyimpan, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, satwa yang dilindungi tanpa izin, dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000 (Seratus juta rupiah). Undang-undang 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Kesimpulan
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hippopus porcellanus tergolong jenis hewan yang terancam punah dan perlu dilestarikan. Kerang ini hidup pada suhu 26-28oC, cangkangnya lebih tipis daripada cangkang Hippopus hippopus dan ukurannya ketika dewasa dapat mencapai 35cm, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar