Senin, 29 Juli 2013

Predasi dan Parasitisme


Latar Belakang
            Di bumi ini ada terdapat banyak makhluk dengan jumlah yang sangat bervariasi dan dengan fungsi yang berbeda-beda dalam suatu ekosistem. Contohnya jika pada suatu tempat ada kawanan singa dan kawanan zebra. Disini kawanan singa berperan sebagai pemangsa atau predator sedangkan kawanan zebra ini beperan sebagai mangsa. Hubungan antara pemangsa (predator) dan mangsa sangat erat kaitannya, jika salah satunya pincang maka fungsi ekosistem akan terganggu.
            Selain itu,di bumi ini juga ada yang dikatakan dengan parasit.parasit ini dapat dikatakan hewan atau sejenis tumbuhan yang menumpang pada inangnya. Parasit ini tentunya memiliki hubungan yang erat dengan inangnya.
            Jadi di muka bumi ini ada bermacam-macam jenis makhluk hidup dengan fungsi yang berbeda-beda dalam ekosistem kita yaitu diantaranya predator dan parasit.
            Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk dapat menjelaskan mengenai predasi dan parasitisme yang ada dalam ekosistem beserta contohnya, beserta kaitan antara keduanya dalam ekositem di alam.

Interaksi
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.

Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Seekor singa betina dengan mangsanya.
Pemangsa atau predator adalah sejenis hewan yang memburu, menangkap, dan memakan hewan lain. Hewan yang diburu pemangsa disebut mangsa.
Pemangsa biasanya karnivora (pemakan daging) atau omnivora (pemakan tanaman dan hewan lain). Pemangsa akan memburu hewan lain untuk dimakan. Contoh pemangsa adalah singa, harimau, buaya, dan ikan hiu.
Carnivora adalah jenis binatang yang memakan makanan yang berasal dari tubuh hewan lainnya seperti daging, darah, dan sebagainya. Hewan ini disebut juga sebagai hewan predator. Contoh hewan carnifora adalah singa, macan, harimau, cheetah, piranha, burung bangkai, burung pemakan serangga, ikan arwana, dan lain sebagainya.
Harimau dipercayai berasal daripada sejenis hewan pemangsa zaman purba yang dikenali sebagai Miacids. Miacids hidup  kira-kira 70-65 juta tahun dahulu semasa jaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”). 
Harimau Indochina (Panthera tigris corbetti) – yang terdapat di kawasan hutan hujan dan padang rumputMalaysia, Kamboja, China, Laos, Myanmar, Thailand, danVietnam.
Ikan hiu merupakan hewan yang sangat kuat dan dapat berenang dengan cepat.Ikan hiu merupakan prsdator utama dalam ekosistem laut.Predator adalah hewan yang mendapatkan makanannya dengan cara memburu dan membunuh hewan lainnya.Fungsi predator utama ini adalah untuk mengontrol jumlah predator lainnya dalam laut.Pemburuan ikan hiu secara besar-besaran dapat mengakibatkan musnahnya ikan hiu.
Macan Tutul atau dalam nama ilmiahnya Panthera pardus merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.
Mangsa adalah makhluk hidup yang diburu untuk dijadikan makanan oleh predator atau pemangsa.
Omnivora adalah jenis hewan yang memakan makanan keduanya baik tumbuhan maupun hewan. Binatang ini makan silih berganti antara keduanya. Contoh binatang omnivor adalah yakni tikus, ikan mas, ikan mujair, ayam, dan lain-lain.

Parasitisme

Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme lainnya untuk kebutuhan nutrisi mereka sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph.


Gambar Varroa destructor pada tubuh lebah madu
Cacing parasit adalah cacing yang hidup sebagai parasit pada organisme lain, baik hewan atau tumbuhan. Mereka adalah organisme yang seperti cacing yang hidup dan makan pada tubuh yang ditumpangi serta menerima makanan dan perlindungan sementara menyerap nutrisi tubuh yang ditumpangi. Penyerapan ini menyebabkan kelemahan dan penyakit. Penyakit yang diakibatkan oleh cacing parasit biasanya disebut secara umum sebagai kecacingan.

Beberapa cacing parasit hewan/manusia:
Beberapa cacing parasit tumbuhan:
Parasit-parasit yang ada pada tubuh babi adalah sebagai berikut:
1. Cacing Taenia solium
Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva-larva itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun.
2. Cacing Trichinila spiralis
Penyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan jadi lambat, ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir pada kematian.
3. Cacing Schistosoma japonicum
Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh atau mencuci dengan air yang mengandung larva cacing ini yang biasanya datang dari kotoran babi yang masuk ke dalamnya. Cacing ini dapat membakar kulit manusia serta dapat menyelinap ke dalam darah, paru, dan hati.
4. Fasciolepsis buski
Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia. Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah Cina dan Asia Timur. Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare dan pembengkakan di sekujur tubuh, yang bisa menyebabkan kematian.
5. Cacing Ascaris
Cacing ini bisa menyebabkan radang paru, batang tenggorokan, dan penyumbatan lambung.
6. Cacing Anklestoma
Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
7. Calonorchis sinensis
Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai diare yang parah, dan tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
8. Cacing Paragonimus
Parasit ini bisa menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, dimana penderitanya akan merasa sakit, ludah berwarna coklat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru.
9. Swine erysipelas
Parasit ini selalu siap pembakaran pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
Parasitoid dan predator merupakan agensia pengendali hayati serangga hama tanaman yang memiliki kisaran dala efektivitasnya. Beberapa faktor yang mendukung efektivitas parasitoid dalam pengendalian hayati antara lain :
a.       Daya kelangsungan hidup yang baik.
b.      Hanya satu atau sedikit individu inang yang diperlukan untuk melengkapi daur hidup.
c.       Kemampuan dalam mencari inang (searching capacity)/
d.Sebagian besar parasitoid bersifat monofag atau oligifag, sehingga memiliki kisaran inang yang sempit.
Namun dari beberapa faktor yang mendukung tersebut, predator memiliki kelemahan seperti berikut :
a.       Daya mencari inang sering dipengaruhi oleh keadaan cuaca atau faktor lain.
b.      Parasitoid dengan daya cari tinggi umumnya jumlah telur yang dihasilkan rengah.
c.       Parasitoid di alam mempunyai musih alami terutama hiperparasitoid.
d.      Peran parasitisme didominsi oleh parasitoid dalam oviposisi betina untuk kelangsungan generasinya.

Kesimpulan
        Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
Ø  Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
Ø  Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar